Saturday 25 April 2015

Bagaimana?

Sedikit tersenyum mungkin bisa menjadi obat untuk flu yang sedang meraja. Meski tidak secara ajaib akan menghilangkannya, setidaknya wajahmu yang berantakan itu, bisa terlihat lebih unyu- unyu. meski tetap saja tidak terlalu menawan. Lupakan soal sakit yang kadang tanpa segan menghampiri. Dalam cuaca yang sulit seperti ini, siapapun hanya butuh lebih banyak selimut untuk teman.

Dan apa kabar teman ku? Setidaknya aku selalu bertanya tentang mu dalam ketidaksibukanku. Tenang saja, aku tak mengharap timbal balik dari toleransiku mengenai penanya yang baik. Ketika kita bicara bareng, kamu tak perlu repot menyiapkan list pertanyaan untuk nantinya kau tanyakan padaku. Itu yang menjadi urusanku.

Sepertinya, akhir- akhir ini, aku merasa tak harus melakukan apapun. Seperti ketika keikutsertaanmu untuk lomba porseni sekolah dasar yang mewajibkanmu untuk sibuk berlatih, atau ketika beban kreditan sepeda motor yang harus segera dibayar sebelum jatuh tanggal mainnya. Semua berjalan baik, meski menyebalkan. Dan sebagai ganti rasa kangen yang kadang mengusik saku celana levi's mu, sedikit kepo tentang "apa yang sedang kamu pikirkan" mungkin bisa membalas rasa ingin tahu. Sekaligus menambah semangat untuk kembali tertidur pulas semalaman nanti.

Beberapa hari berlalu, minggu juga ikut serta, bulan dan tahun yang cuma ikut- ikutan saja, mendadak menjadikan seseorang menjadi seseorang. Maksudku, tanpa sadar, siapapun kita akhirnya terbentuk menjadi individu yang memang kita inginkan. Tidak usah saya kasih contoh, karena ujung- ujungnya contohnya itu, banyak.

Dan kadang, sebagai penutup sebuah hal keren yang bisa dilakukan, sedikit tepuk tangan mungkin akan menambah semangat untuk mengulangnya lain waktu. Terimakasih. Semoga kalian cepat sembuh.