Tuesday 1 September 2015

Sesederhana ......?

Kita banyak mengulang kata- kata yang sudah basi. Tentang halaman yang sering dibicarakan, dan juga tentang keseharian berikut filosofinya. Dengan sedikit perbedaan intonasi dan kadar semangat, tentu akan membedakan siapapun yang menyuarakan hatinya. Seperti kopi, pagi hari dan inspirasi. Seperti hujan, malam, dan kesendirian. Atau, seperti sebuah pelukan, pukulan dan cerita persahabatan. Kita hanya sedang mengungkap hal yang sederhana. Bukan begitu?

Lumayan untuk sebuah hal yang lucu, bahwa kita bisa belajar dari siapapun. Mempelajari gerakan senam dari guru Sekolah Dasar, belajar lagu dari pengamen kondang, belajar cinta dari drama melankolis, dan belajar pergi dari sebuah tertawaan. Sehingga dengan berjalannya waktu, kita menjadi tahu dengan siapa kita bisa bicara. Orang yang suka humor belum tentu suka bercanda, dan orang serius belum tentu gak bisa bercanda. Dan kemudian mulailah berbagi hal yang sederhana.

Hari berlalu dan musim berganti. Sebuah urutan hari yang pasti dan jadwal yang terus terbaharui.

Akankah kita sama seperti hari kemarin?
Tentunya tidak. Kita hanya harus meninggalkan hari yang berlalu dan memulai hari yang baru.
Dengan harapan kecil yang selalu ada dalam saku celananmu. Seperti membeli baju baru sehabis gajian nanti, atau akhir pekan nanti kita akan begadang dan minum kopi sampai pagi. Hal yang sederhana saja, sesederhana kedipan lampu merah di perempatan jalan yang memaksa siapapun berhenti, saat itu juga.


No comments:

Post a Comment