Saturday 27 June 2015

Bagaimana Dengan Durian?

Kurasa masih ada banyak rahasia diantara jari- jari yang belum sempat bertaut. Soal mitos pribumi ataupun urban legend yang sangat aneh untuk generasi sekarang. Dan kurasa menjadi tidak tau adalah sebuah bakat alami manusia.

Diberbagai jeda setelah kau mengirim tombol "send" kemudian menunggu umpan balik dari operator langganan mengenai pesan itu, kau masih saja antusias menyaksikan layar handphone mu yang tiba- tiba mati. Mendadak awan gelap mulai ramai mendatangi kos- kosanmu. Ya, mereka adalah teman- temanmu. Beberapa orang pengganggu, beberapa orang sok tau, beberapa orang yang hanya ikut- ikutan, dan beberapa orang lucu. Kau sering memutuskan sesuatu ketika sedang memikirkan banyak hal, tapi hanya aku yang bisa menjangkaumu di ruang pribadimu. Aku banyak mengetahui rahasia.

Soal jam tangan yang beberapa hari lalu kau baru membelinya, itupun tak jadi masalah ketika ini membahas perihal ukuran. Tanganmu yang lebih kecil dari siapapunlah yang menjadi pertanyaan. Dan berlanjut ketika soal makan- memakan menjadi sebuah pertanyaan. Sebenarnya banyak makanan favoritmu. Aku mengetahuinya dari catatan perjalananmu lusa. Apa yang paling membuatmu senang, guggup, gak nyaman dan harus dengan cepat mengambil keputusan. Apalagi kalau bukan soal makan?

Dibeberapa jam setelah kau berinteraksi dengan memo harian, banyak udara segar akan sangat berguna untuk melakoni drama musikal berikutnya. Sedikit rentangkan tangan dan tarik nafas dalam, dan jangan lupa menghembuskannya. Pelan- pelan saja, tak usah kau terburu- buru. Bahwasannya memang inilah waktumu. Dan untuk beberapa yang masih tersisa di dalam hatimu, biarkan saja itu. Kelak siapapun akan kembali merindukan beberapa jam yang sudah dihabiskan hanya untuk saling menyapa. Tidak baik jika ini hanya soal pertemanan. Tapi juga bukan soal sealot statistika.

Lumayan menguras tenaga untuk hal yang kotor. Bermain di luar rumah saat siang hari, saat panas bisa menjadi masalah untuk kulitmu yang tanpa body lotion. Untungnya ini bukan soal dribbling bola yang sering membuat resah lawanmu, atau soal bedak foundation yang habis karena memang sudah waktunya. Ini lebih ke jawaban yang harus kau pertanggungjawabkan nantinya di depan teman- temanmu. Bagaimana mengambil senyum dari satiap muka yang akan kau tatap. Ini tak perna sulit untuk mu, bukan?

Dan, bagaimana dengan durian?
Samapai sekarang aku masih tak tega memakannya.

No comments:

Post a Comment