Tuesday 23 June 2015

Prioritas

Bulan yang penuh berkah untuk umat muslim. Selamat melakukan rutinitas tahunan yang nantinya akan ditutup dengan pesta yang besar. Dan saya akan termasuk di dalamnya.

Beberapa hari yang sudah dilalui, di langit malam ini kita bisa menyaksikan dua planet yang cuma numpang lewat. Sedikit mempunyai cahaya yang lebih terang dan menimbulkan pertanyaan. Tapi bagi sebagian gadis kecil, itu tidak lebih menarik dari bermain petasan di malam hari.

 Mengakhiri sebuah moment kekurangan cairan dan berharap mendapat teman bicara untuk hal- hal tidak penting. Keseringan berhadapan dengan layar membuat mata sedikit kabur. Bahkan untuk hal yang tidak penting, ini sangat mengganggu pikiran. Dan acara buka tutup, keluar masuk, dan seterusnyapun berlanjut sampai episode ke tahap jemu. Sayangnya untuk hal ini aku tak pernah menjadi pembosan. Entah kenapa ini menjadi sebuah periode klasik dalam jamuan makan seseorang.

Sebuah prioritas.

Kurasa kambing memang tak punya prioritas. Kambing yang serupa tutup flasdisk yang tertinggal di warnet. Si pemilik awal yang pasti tak akan pernah kembali untuk mengambilnya lagi. Tersisa pengunjung lain yang mungkin akan bersikap acuh ataupun tak acuh. Kembali tutup flasdisk dipertanyakan tentang prioritasnya. Dan prioritas yang pernah bersahabat dengan tutup flasdisk yang tertinggal di warnet menjadi dongeng tanpa ucapan terimakasih di bagian penutup.

Dan untuk pembukaan malam nanti, kurasa selimut akan berperan penting di malam belakangan ini. Tak usah malu mengakuinya, semua koran bekas juga tau kalo cuaca sedang sangat dingin. Dan menghadapi sisa air yang sudah hampir kering itu pastinya dijadikan sarang nyamuk. Mereka akan berkembang biak dengan sangat keren dan banyak. Dengan ini selimut akan masuk prioritas teratas dalam berbagai pilihan untuk kedua faktor alam tersebut. Interesting.

Sebagian ruangan yang tertutup rapat membuat semakin jauh. Tak saling mengenal tapi saling sok tau. Banyak acara tebak- tebakan yang berakhir dengan jawaban pura- pura "iya". Bahwa seseorang memang seperti ini, atau seseorang harus berpura- pura seperti ini. Atau, bahwa ini memang tak pernah menjadi prioritas.


No comments:

Post a Comment